Minggu, 24 September 2017

Contoh bangunan ekologi di Indonesia: Wisma Dharmala / Intiland Tower

 Sejarah Singkat Wisma Dharmala

Gedung Wisma Dharmala Sakti didirikan tahun 1986 oleh arsitek asal Amerika Paul Rudolph. Rudolph terinspirasi dari bentuk atap-atap di Indonesia yang memiliki overstek karena merespon iklim tropisnya sehingga apabila di dalam gedung tidak akan secara langsung diterpa cahaya matahari. Desain bangunan Wisma Dharmala Sakti ini menerapkan konsep Tropis Vernakular.Arsitek mencombine berbagai potensi alami yang tersedia di lingkungan site berada, dan memanfaatkan untuk membantu life cycle bangunan.

1.       Pencahayaan

Pencahayaan Alami




Pencahayaan alami pada bangunan ini terlihat hanya di beberapa bagian yang terkena cahaya seperti jendela-jendela pada bangunan, tanaman rambat disekitar atap kanopi, dan sekitar koridor pada bangunan.

Pencahayaan Buatan

Pencahayaan buatan pada bangunan ini menggunakan lampu, namun lampu pada siang hari tidak terlalu diperlukan pada koridor karena cahaya matahari masih dapat masuk ke dalam bangunan.

2.       Penghawaan

Awalnya bangunan ini sebenarnya tidak perlu menggunakan pendingin ruangan. Namun seiring berjalannya waktu dan efek rumah kaca telah memberi panas yang cukup parah dan tidak menentu, akhirnya bangunan ini menggunakan pendingin ruangan untuk penghawaan .

3.       Fasad

Tampak Depan 


















Tampak Samping
 





















Tampak Belakang
 

















4.       Interior




























5.       Material

Strukturnya telah digunakan beton bertulang dan baja. Di seluruh bangunan, kolom, dinding, pagar dan balkon, dibuat dengan ubin putih. Penyelesaian bangunan ini tidak hanya melindungi beton terhadap cetakan, karena cuaca basah di daerah tersebut, menjadi solusi umum di Indonesia, dan juga menciptakan rasa sejuk, tak bernoda putih, sementara ubin kecil memberi tekstur yang mewah dan bangunan besar ini.

6.       Saluran Air

Saluran air diletakkan di beberapa tingkat teras dan balkon bersama dengan kotak hijau their dan air mancur dengan seluruh lingkungan di sekitarnya. Namun bisa dilihat dari desain atapnya yang menyerupai bidang miring dan diiring dengan tanaman rambat berguna untuk menangkal air hujan karena bangunan ini didesain sedemikian rupa agar memberi kesan sejuk.










                                                   
Kelompok:
1.       Dyah Alia Fahrana Fildzhani
2.       M. Arief Rachman Al Aziz
3.       Rose Indah Astri Hutagaol



SUMBER:

Senin, 16 Januari 2017

Curriculum Vitae


Hasil Belajar Saya Sebagai Arsitektur Muda

Segala sesuatu yang sempurna tidak diawali dengan hal yang mudah, semua itu ditempuh dengan kerja keras, tidak jauh beda dengan Ridwan Kamil. hanya saja kampus saya yang tidak sama dengan beliau hehhehe. Jika kalian penasaran dengan tugas apa yang dikerjakan oleh mahasiswa arsitektur, berikut adalah beberapa contohnya, harap maklum jika tidak begitu bagus hasilnya.


Influencer

Masing-masing dari kita memilki idola yang selalu kita dambakan, untuk urusan olahraga saya akan memilih Cristiano Ronaldo, saya menjadikan dia sebagai panutan karena usahanya yang begitu keras dalam berlatih, hingga bisa membuat dia bisa berada di deretan pemain terbaik dunia. Untuk urusan arsitektur saya akan memilih Kang Emil atau biasa disebut Ridwan kamil, selain pribadinya yang baikmenjadi walikota Bandung, dia juga seorang arsitektur yang handal, hingga bisa membuat kota Bandung menjadi lebih rapih dan tertata dengan baik, dia juga sering merangkul seniman-seniman untuk berkoloborasi menghias kota Bandung agar lebih berwarna.
Setelah lulus S2 dari University of California, Berkeley, Ridwan Kamil melanjutkan pekerjaan profesional sebagai arsitek di berbagai firma di Amerika Serikat. Sebelumnya Ridwan Kamil memulai karier bekerjanya di Amerika sesaat setelah lulus S1, akan tetapi hanya berkisar empat bulan ia pun berhenti kerja karena terkena dampak krisis moneter yang melanda Indonesia saat itu. Tidak langsung pulang ke Indonesia, dia bertahan di Amerika sebelum akhirnya mendapat beasiswa di University of California, Berkeley. Selagi mengambil S2 di Univesitas tersebut Ridwan Kamil bekerja paruh waktu di Departemen Perancanaan Kota Berkeley. Pada tahun 2002 Ridwan Kamil pulang ke tanah kelahirannya Indonesia dan dua tahun kemudian mendirikan Urbane, perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa konsultan perencanaan, arsitektur dan desain. Kini Ridwan Kamil aktif menjabat sebagai Prinsipal PT. Urbane Indonesia, Dosen Jurusan Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung, serta Senior Urban Design Consultant SOM, EDAW (Hong Kong & San Francisco), dan SAA (Singapura).
Urbane adalah perusahaan yang didirikan oleh Ridwan Kamil pada tahun 2004 bersama teman-temannya seperti Achmad D. Tardiyana, Reza Nurtjahja dan Irvan W. Darwis. Reputasi Internasional sudah mereka bangun dengan mengerjakan projek-projek di luar Indonesia seperti Syria Al-Noor Ecopolis di negara Syria dan Suzhou Financial District di China. Tim Urbane sendiri terdiri dari para profesional muda yang kreatif dan berpikir idealis untuk mencari dan menciptakan solusi mengenai masalah desain lingkungan dan perkotaan. Urbane juga memiliki projek berbasis komunitas dalam Urbane Projek Komunitas di mana visi dan misinya adalah membantu orang-orang dalam sebuah komunitas perkotaan untuk memberikan donasi dan keahlian-keahlian dalam meningkatkan daerah sekitarnya.
Berikut adalah karya-karya yang telah beliau ciptakan






Langkah-Langkah Pembuatan Pos Satpam


Dalam pembuatan pos satpam ini, saya menggunakan aplikasi sketch up. Jadi, otomatis kalian harus terlebih dahulu mempunyai aplikasi tersebut. Saya menggunakan aplikasi ini karena terbilang cukup mudah, tidak begitu susah juga untuk yang baru ingin belajar desain rumah.

Langsung saja, berikut saya berikan langkah-langkah dalam pengerjaanya
1. Membuat Pondasi

2. Membuat Jendela

3.Membuat Atap

4. Memberi Warna

5. Memberi Latar

6. Memberi Komponen

7. Rendering

Demikian langkah-langkah pembuatan pos satpam menggunakan aplikasi sketch up